Pages

Selasa, 22 Juni 2010

Sukiyaki Western Django

Mencicipi Koboi Dalam Nuansa Jepun


Directed by Takashi Miike
Cast are Hideaki Ito, Masanobu Ando, Koichi Sato, Kaori Momoi, Yusuke Iseya, Renji Shibashi, Yoshino Kimura, Quentin Tarantino
Tagline is An epic tale of blood, lust and greed.

Sekali lagi, Sineas dari Jepang yang sudah terkenal akan kekontroversialnya, Takashi Miike menyuguhkan sebuah film yang sangat unik nan aneh dan terbilang lumayan abstrak. Sukiyaki Western Django judulnya. Di sini anda akan melihat orang - orang jepang yang malah berbahasa Inggris dengan aksen Jepang tentunya. Tapi akan terasa aneh sekali. Bahkan sepanjang film ini diputar, cuma beberapa menit terdapat percakapan dengan bahasa Jepang. Karena inilah film koboi dengan nuansa Jepang. Sensasi muncul dari film ini adalah sang Sineas, Takashi Miike mengajukan permohonan secara langsung kepada Quentin Tarantino untuk ikut serta dalam film ini. Meski peran dia di film ini terhitung sedikit, tapi terhitung memegang kekuatan cerita disini. Maklum dialah narator prolog film ini.

Secara tidak langsung film ini merupakan versi fiksi dari cerita Heike yang begitu terkenal di Jepang. Tapi dengan kacaunya oleh Takashi film ini menjadi tidak jelas maksudnya, karena memang film ini sebenarnya remake film Django tahun 1966, juga film Yojimbo nya Akira Kurosawa. Unsur Django terasa dari seting nya yang terkesan western dan juga beberapa kostum nya juga kostum koboi plus cara menggunakan pistolnya. Sedangkan unsur Yojimbo disini adalah dimana dikisahkan Gunman (yang diperankan apik sekali oleh Hideaki Ito) dengan nekatnya masuk ke sebuah desa Yuta di kota Nevata yang sedang terjadi pertikaian antara Klan Genji yang dipimpin Minamoto no Yoshitsune (Yusuke Iseya) dan klan Heike yang dipimpin Taira no Kiyomori (Koichi Sato), yang secara tak langsung sama persis dengan kisah perang Genpei. 

Dalam soal cerita, unsur Django adalah Gunman sebetulnya datang ke desa Yuta dengan tujuan untuk membalaskan dendam kepada dua klan tersebut atas apa yang mereka lakukan sebelumnya. Tapi dia juga tertarik akan harta yang terpendam di desa Yuta.

Di desa itu Gunman ditawari untuk bergabung oleh Minamoto dan Taira. Tapi dia lebih memilih untuk netral dan dia tidak sengaja bertemu seorang stripper bernama Shizuka (Yoshino Kimura) yang menghubungkan dia dengan Ruriko (Kaori Momoi) yang mempunyai kunci penting untuk konflik kedua klan tersebut. 

Kerancuan juga muncul di film ini ketika Taira mendeklarasikan dirinya sebagai Henry Tudor setelah membaca buku tentang Wars of the Roses yang jelas - jelas tidak nyambung dengan awal cerita. 

Tapi itulah Miike, dengan cueknya dia mengobrak abrik cerita hingga membuat cerita ini benar - benar tidak jelas. Bahkan saya pun harus menonton film ini dua kali untuk memahami maksud dari film ini. Meski trailer film ini jelas - jelas mengumbar darah dan aksi yang tiada henti, jangan harap ketika menonton filmnya. Karena memang film ini tidak murni film aksi laga tapi lebih menitik beratkan ke cerita. Meski pun aksi laga di film ini terhitung keras dan berdarah - darah dan cenderung berlebihan. Tengok saja ketika pertempuran terakhir Gunman dan Minamoto. 

Perlu diklarifikasikan film ini mungkin untuk awam kurang diterima, meski ditampilkan banyak adegan keras dan darah dan juga keseksian Yoshino Kimura. 


Overall Rating : 7.5/10  

1 komentar:

  1. penasaran Vin sama ni film, tapi belum nonton ampe sekarang, hehe.

    btw, reviewnya bagus...!

    BalasHapus