Pages

Selasa, 22 Juni 2010

The Last Kiss

Jangan Lihat Nama

Directed by Tony Goldwin
Cast are Zach Braff, Jacinda Barret, Casey Affleck, Rachel Bilson, Tom Wilkinson, Harold Ramis, Marley Shelton
Tagline is "We All Make Choices. What's yours?"


Reaksi melihat poster film ini adalah satu, WOW! bayangkan saja penulis naskah film ini tergolong luar biasa sekali, Paul Haggis (One Million Dollar Baby dan Crash). Belum selesai rasa penasaran ku, keraguanku muncul ketika tahu ternyata film ini adalah remake dari film Gabriel Muccino berjudul L'Ultimo Bacio atau One Last Kiss. 

Akhinya saya coba menonton film ini, apalagi melihat jajaran pemainnya yang tergolong mempunyai track record yang bagus, seperti Zach Braff (terkenal akan perannya di serial Scrubs), Casey Affleck (sebagai adik Ben Affleck dia justru lebih menonjol), Tom Wilkinson (aktor senior yang terhitung karirnya lumayan) dan tentu saja Harold Ramis (siapapun tahu akan dia bukan?) 

Hasilnya, entah kenapa melihat film ini terasa sangat kecewa sekali. Dari miskinnya sudut kamera, tone yang dibawakan dan tentu saja kekuatan aktornya yang terbilang standar alias tidak ada improvisasi. Zach Braff yang terhitung paling menonjol di film ini malah terkesan lembek dan masih kebawa peran dia sebagai Dr. John Dorian (scrubs), Harold Ramis pun disini ternyata hanya pemanis yang muncul beberapa menit dengan hanya beberapa kalimat saja yang keluar dari mulutnya. Apalagi Casey Affleck, saya seperti melihat akting Ben Affleck di film Gigli sama - sama ancurnya.

Justru Tom Wilkinson di sini malah terhitung paling lumayan daripada yang lainnya, kharisma dia sebagai ayah yang dipusingkan oleh masalah anaknya dan istrinya membuat saya bersimpati dengan beliau. Bahkan saya sampai teringat dengan ayah saya melihat akting dia. 
Dari segi cerita, jujur saja saya menonton film ini butuh waktu tiga hari, karena film ini dengan mudah menghilangkan mood saya menonton, tidak adanya kejutan dari film ini, layaknya film aslinya yang begitu menghentak hingga menggondol banyak piala dari beberapa festival film.

Dikisahkan Michele (Zach Braff) mengalami hidup yang sempurna, memiliki kekasih cantik yang setia, Jenna (Jacinda Barrett) yang tengah mengandung 3 bulan. Meski begitu, Michele merasa belum siap menjadi seorang ayah hingga suatu ketika di pernikahan temannya, ia bertemu dengan seorang mahasiswi, Kim (Rachel Bilson). Dari situlah muncul keraguan didiri Michele. 

Di lain kisah, Ana (Blythe Danner) yang merupakan ibu dari Jenna merasa cemburu dengan kemesraan anaknya, hingga ia memutuskan untuk meninggalkan Stephen (Tom Wilkinson) suaminya, untuk kembali ke cinta tak terbalaskan nya Professor Bowler (Harold Ramis). 

Tidak hanya Michele saja yang mengalami masalah, bahkan ke tiga sahabatnya pun mengalami hal yang sama hanya berbeda kasus, Chris (Casey Affleck) meskipun sudah menikah dan memiliki satu anak tapi merasa gagal menjadi ayah karena Arianna (Marley Shelton) selalu memaki - maki dia. Izzy (Michael Weston) setelah diputus oleh cinta matinya dan ditinggal mati oleh ayahnya, Ia memutuskan untuk pergi jauh, dengan sangat putus asa ia mengajak Kenny (Eric Christian Olsen) untuk menemaninya, tapi dia tengah jatuh cinta. 

Sebetulnya melihat dari semua masalah - masalah tersebut akan sangat untuk dirangkai. Sayangnya, oleh Tony Goldwyn, sang sutradara kurang jeli memanfaatkan atmosfir nya. Sehingga cara dia mengakhiri masalah itu menjadi terkesan gampang sekali dan tidak terasa pemecahannya. Bahkan sampai film ini selesai, Tony justru memberikan ending yang menggantung dan sangat buruk sekali. Hingga orang akan menyesal menontonnya. 

Sekali lagi ini karena kekuatan Hollywood justru menghancurkan keindahan film Eropa.


Rating : 5/10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar