Pages

Senin, 23 Mei 2011

Punch-drunk Love

Warna, Piano Dan Cinta


Directed by Paul Thomas Anderson
Casts are Adam Sandler, Emily Watson, Paul Seymour Hoffman
Tagline : -

Setelah John C.Reilly yang biasa bermain komedi dijadikan objek art-house oleh Paul Thomas Anderson, gantian Adam Sandler menjadi bahan eksperimen P.T. Anderson untuk merubah perspektif akting dia. Ketika orang mendengar nama Adam Sandler, pasti lah mereka akan menduga film nya komedi. Tak salah memang, nah, mereka akan menerka - nerka apa jadinya jika seorang Adam Sandler bermain film di bawah sutradara P.T. Anderson. Jawabannya satu, cerdas!

Semula saya agak ragu ketika mengetahui Adam Sandler bermain serius, dalam artian tidak bermain konyol seperti biasanya, apalagi P.T. Anderson memang terkenal membuat film berskala art-house, dari Hard Eight, Boogie Night dan Magnolia. Tapi keraguan itu hilang semenjak film ini dimulai.

Sebenarnya cerita nya sederhana saja, Barry Egan (Adam Sandler) seorang sales lampu mendapati dirinya dalam situasi aneh yang melibatkan dirinya dengan pelacur, piano misterius dan undian liburan ke luar negeri dari produk makanan.

Lalu apa hubungannya dengan judul diatas?
Warna, karena di sela - sela film akan muncul gradasi warna pelangi, juga penggunaan warna biru dan merah dominan di film ini, dua hal tersebut mengandung simbol yang menjadi ciri khas P.T. Anderson. Meski terkesan membingungkan, hal itu tidak mengurangi saya dalam menikmati film ini.

Piano, dari awal cerita tiba - tiba Barry mendapati sebuah Piano di buang oleh seseorang di hadapannya. kehadiran piano itu sangatlah misterius, hanya saja ketika Barry memainkan piano mini itu, akan terdengar score yang sangat lembut dan menyenangkan sekali.

Cinta, film ini bisa dibilang drama romantis yang aneh, sangat absurd. Tarik ulur Barry dengan Lena (Emily Watson) dan segelintir permasalahan Barry dengan pelacur telepon menambah keabsurdan film ini.

Sinematografi film ini perlu di acungi dua jempol. P.T. Anderson dengan tekhnik sinematografi yang konstan benar - benar membuat mata saya betah untuk menonton film ini sampai usai. Bahkan ada satu kecelakaan ketika sedang menyuting film, yang ternyata membuat P.T. Anderson justru membuat insiden itu sebagai salah satu simbol dalam film ini.

Akhir kata, menonton film ini dibutuhkan konsentrasi tinggi untuk menikmati film ini. Karena ada banyak simbol - simbol unik yang menjadi kekuatan utama film ini.


Overal Rating : 9/10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar