Pages

Sabtu, 23 Januari 2010

Oldboy

Suguhan Penuh Teka Teki dan Emosi


Sutradara : Park Chan Wook
Pemain : Choi Min Sik, Yu Ji Tae, Kang Hye Jeong
Tagline : Laugh and the world laughs with you; weep, and you weep alone

Film ini adalah sejujurnya adalah film yang saya cari selama ini, dan akhirnya ketemu ketika saya mengakses situs Indowebster (Terimakasih untuk Aldehida yang mau memberikan Link download film ini), pertama kali tahu film ini karena waktu itu saya menemukan info bahwa film ini adalah film terbaik di negeri ginseng sampai sekarang. Bahkan film ini pun tahun depan isunya akan di remake oleh Steven Spielberg. Hampir dua tahun saya cari film ini, karena film ini terhitung sangatlah langka.

Menceritakan tentang Oh Daesu (Choi Min Sik) yang di culik dan di sekap selama 15 tahun di sebuah ruangan yang dibuat seperti kamar hotel, hanya saja tidak ada sinar matahari masuk, dan hanya di sediakan televisi. Setiap malam gas tidur masuk di kamarnya. Selama 15 tahun, istrinya telah di bunuh, dan Oh Daesu dituduh sebagai pelaku. Hingga akhirnya dia tiba - tiba di bebaskan dengan ingatan yang hilang. Di pikirannya hanya ada niat balas dendam dan kenapa dia disekap. Ketika hari kebebasannya ia bertemu dengan Mido (Kang Hye Jeong), waitress warung sushi, yang nantinya menemani Oh Daesu memecahkan masalahnya. di tempat itu ia pingsan. Di tengah pencarian bagian yang hilang, ia bertemu Lee Wo Jin (Yu Ji Tae) yang ternyata tahu akan masalah dia. Dari situlah Oh Daesu terperangkap dalam sebuah permainan yang di ciptakan oleh Lee Wo Jin.

Awal di mulai film sebenarnya agak membingungkan, di adegan itu Oh Daesu tengah mabuk dan di tahan di pos polisi, beberapa ada adegan konyol juga. Yang intinya, adegan itu cuma memberi kita keadaan Oh Daesu sebelum menemui putrinya yang akan ulang tahun. Lalu dengan cepat, adegan berpindah ke masa suram nya Oh Daesu yang terperangkap di sebuah ruangan itu. Bahkan hampir keseluruhan film ini benar - benar membingungkan, dan kita terpaksa harus selalu berpikir untuk menonton film ini.

Akting Choi Min Sik sebagai Oh Daesu memang patut dipuji, dari awal dia memerankan menjadi orang mabuk dan berubah menjadi orang depresi. Belum lagi ketika berubah menjadi monster yang benar - benar menimbun banyak rasa dendam.

Lawan mainnya Yu Ji Tae yang sebagai Lee Woo Jin sangat pantas menjadi orang bengis tapi tetap menunjukkan sikap coolnya. Terlebih ketika menginjak ending peran dia. Luar biasa!

Film yang penuh kesadisan dan aksi seks yang begitu menonjol, menjadikan film ini tidak di rekomendasikan untuk di tonton dalam bentuk VCD original, karena akan banyak sekali adegan yang disensor.

Editing film ini pun sangat detail, hampir tidak ada cela nya. Bahkan penggabungan antara waktu sekarang dan ingatan Oh Daesu pun di buat serapi mungkin, sehingga kita bakal susah membedakan mana itu waktu sekarang dengan waktu ingatan Oh Daesu.

Yang jelas film ini penuh sekali dengan teka teki sehinga film ini benar - benar sangat cerdas. Jika disandingkan, Park Chon Wok setara dengan David Lynch atau Quentin Tarantino dalam mebuat screenplaynya.

Overal Rating L: 9




Selasa, 19 Januari 2010

Film Pendek

Singkat, Padat dan Jelas


Minggu - minggu lalu, tidak sengaja ketika saya sedang menjelajah situs Youtube. Kutemukan hal yang menarik, yaitu menemukan film pendek asing. Selama ini saya hanya melihat kreativitas film pendek lokal (Biasanya di dominasi orang Jogja). Awalnya saya ragu karena kebanyakan memang film pendek sana tidak ada subtitle, tapi saya mikir lagi, ya percuma dong kuliah di Sastra Inggris. Akhirnya saya pun mulai menjelajah film - film pendek asing.

Ternyata enggak rugi juga ya menonton film - film pendek asing. Malah terkadang ide mereka brilian sekali, walau itu hanya dua menit. Bahkan ada juga yang menggunakan efek walau efek - efeknya murahan sekali, tapi itulah kreativitas mereka.

Seperti dalam film Running dan My Name Lisa yang merupakan satu produk dari Shelton Films. Ke dua film itu sama - sama memiliki kekuatan cerita yang luar biasa di tambah dengan penggunaan musiknya. Dalam film Running, di ceritakan Christine berada di keluarga yang selalu ribut, ia biasa curhat tentang kegelisahannya di rumah dengan Ryan. Sampai suatu hari Christine berniat untuk kabur karena sudah tidak kuat melihat orang tuanya bertengkar terus. Ternyata di waktu yang sama Ibunya sudah memutuskan untuk kabur dari rumahnya meninggalkan Christine yang bingung, harus pergi kah atau tetap tinggal bersama ayahnya? Carlie Nettles dalam film ini sebagai Christine bermain apik sekali, di usianya yang muda, bagaimana dia menjadi anak yang selalu tertekan karena keluarganya dan pada akhirnya ia bingung menghadapi pilihan nya. Musik yang mengiringi film ini pun luarbiasa apiknya. Sesuai sekali dengan atmosfir yang dibawakan Ben Shelton untuk membuat film ini.

Sedangkan dalam film My Name Lisa, lagi - lagi Carlie Nettles bermain apik sebagai anak kecil bernama Lisa yang tidak tahu bahwa ibunya menderita Alzheimer. Sejak awal dimulainya film kita akan merasa simpati, karena mengetahui bahwa ibunya menderita Alzheimer, selama enam menit lebih kita akan merasa simpati dengan Lisa, apalagi ditambah alunan denting piano nya.

Ada juga film pendek dari belanda berjudul Nemesis yang untungnya ada Subtitle nya. Mana paham saya dengan bahasa Belanda. Film yang menceritakan tentang seorang pria yang merasa memiliki kekuatan super, lalu dia membuat iklan untuk mencari siapa yang jadi musuhnya. Sejak awal toh memang kita bakal menebak, paling juga tidak ada unsur superpowernya, tapi begitu sampai ending, anda dijamin akan tertawa terbahak - bahak.

This is the Place, film pendek bernuansa thriller, hanya saja saya tidak akan menceritakan bagaimana ceritanya, karena film ini memiliki ending twist, yang membuat anda terpelongo dan merasa dibodohi.

Ada juga film yang sangat menarik, berjudul Mankind is No Island. Menariknya film ini hanya menggunakan kamera dari handphone. film ini sebenarnya cuma rekaman Jason Van Genderen, ia merekam beberapa tulisan di jalan lalu digabungkan dengan sentuhan musik yang menyenangkan.

Juga beberapa film pendek yang merupakan film pertama dari beberapa sutradara tenar, seperti Christopher Nolan, Martin Scorsese, David Cronenberg, Tim Burton, Michael Gondry, Wes Andersson dan David Lynch. Dari film - film itu kita akan jadi tahu karakter sebenarnya dari sutradara - sutradara tersebut. Dari awal, Nolan, Anderson, Gondry, Lynch dan Burton memang karakternya seperti itu, tidak ada perubahan, Beda dengan Scorsese, saya justru lebih menyukai dia ketika membuat film pendek.

Dibawah ini beberapa list preview untuk film - film yang saya sebutkan di atas.
  1. Running
  2. My Name is Lisa
  3. Nemesis
  4. This is the Place
  5. Doodlebug (by Christopher Nolan)
  6. The Big Shave (by Martin Scorsese)
  7. From The Drain (part 1) (By David Cronenberg)
  8. From the Drain (part 2) (By David Cronenberg)
  9. Vincent (By Tim Burton)
  10. Pecan Pie (with Jim Carrey by Michel Gondry)
  11. One Day..... (by Mihel Gondry)
  12. Bottle Rocket Short (part 1) (By Wes Anderson)
  13. Bottle Rocket Short (part 2) (By Wes Anderson)
  14. The Alphabet (By David Lynch)
Semua film ini memang linknya dari situs Youtube. Dan saya masih belum bisa untuk menguploadnya. Tapi setidaknya jika anda menggunakan software Idman, film - film diatas bisa di download langsung tanpa memakai keepvid.com dan segala macam

Senin, 18 Januari 2010

Golden Globe Awards ke 67

Sekali Lagi Keanehan Di Gloden Globe


Tanggal 17 Januari 2009 tepatnya di Hotel Beverly Hills Hilton acara penghargaan Golden Globe ke 67 di adakan dengan pembawa acara Ricky Garvis yang tengah melejit setelah apiknya performa di film Ghost Town dan The Invention of Lying. Seperti biasa, pengumuman penghargaan itu pasti memunculkan pro dan kontra.

Sedari awal ketika malam nominasi, saya merasa kurang setuju dengan keputusan siapa dan apa saja yang dinominasikan. Brad Pitt di film Inglorious Basterds sesungguhnya bermain bagus meski durasi yang ia mainkan tidak lah lama, tapi apakah hal itu mengurangi penilaian. Anthony Hopkins yang dulunya cuma bermain 3 menit saja sudah memenangkan Best Performance by an Actor in a Supporting Role in a Motion Picture di penghargaan oscar tahun 1992.

Saat acara pengumuman, saya lebih geram lagi ketika tahu Avatar lah yang memenangkan
Best Motion Picture - Drama. Semua orang juga sudah tahu bahwa cerita yang dibawakan pun bagi saya biasa saja, dibandingkan dengan film Up in the Air dan Inglorious Basterds yang jelas - jelas memiliki lebih dari kekuatan ceritanya. Mungkin saya akan uring - uringan sekali jika sampai Sam Worthington atau Zoe Saldana masuk dalam kategori best actor atau actress karena akting mereka sama sekali tidak ada kejutan. Juga kurang setujunya dengan pemilihan Hangover sebagai pemenang, padahal saingannya Nine lebih paling diunggulkan dari segi cerita, karakter dan artistiknya.

Untuk Selengkapnya nominasi dan pemenangnya adalah sebagai Berikut:


Best Motion Picture - Drama
  1. Avatar
  2. The Hurt Locker
  3. Inglorious Basterds
  4. Precious : Based on the Novel Push by Sapphire
  5. Up in the Air
The Winner : Avatar

Best Motion Picture - Musical or Comedy
  1. (500) Days of Summer
  2. It's Complicated
  3. Hangover
  4. Julie & Julia
  5. Nine
The Winner : Hangover

Best Performance by an Actor in a Motion Picture - Drama
  1. Jeff Bridges (Crazy Heart)
  2. George Clooney (Up in the Air)
  3. Colin Firth (A Single Man)
  4. Morgan Freeman (Invictus)
  5. Tobey Maguire (Brothers)
The Winner : Jeff Bridges (Crazy Heart)

Best Performance by an Actress in a Motion Picture - Drama
  1. Sandra Bullock (The Blind Side)
  2. Emilie Blunt (The Young Victoria)
  3. Helen Mirren (The Last Station)
  4. Carey Mulligan (An Education)
  5. Gabourey Sidibe (Precious : Based on the Novel by Sapphire)
The Winner : Sandra Bullock

Best Performance by an Actor in a Motion Picture - Comedy or Musical
  1. Matt Damon (The Informant!)
  2. Robert Downey Jr (Sherlock Holmes)
  3. Daniel-Day Lewis (Nine)
  4. Joseph Gordon-Levitt ((500) Days of Summer)
  5. Michael Stuhlbarg (A Serious Man)
The Winner : Robert Downey Jr (Sherlock Holmes)

Best Performance by an Actor in a Motion Picture - Comedy or Musical
  1. Meryl Streep (It's Complicated)
  2. Meryl Streep (Julie & Julia)
  3. Sandra Bullock (The Proposal)
  4. Marion Cottilard (Nine)
  5. Julia Roberts (Duplicity)
The Winner : Meryl Streep (Julie & Julia)

Best Performance by an Actor in Supporting Role in a Motion Picture
  1. Woody Harrelson (The Messenger)
  2. Matt Damon (Invictus)
  3. Christoph Waltz (Ingorious Basterds)
  4. Christopher Plummer (The Last Station)
  5. Stanley Tucci (The Lovely Bones)
The Winner : Christoph Waltz (Inglorious Basterds)

Best Performance by an Actress in Supporting Role in a Motion Picture
  1. Penelope Cruz (Nine)
  2. Mo'nique (Precious : Based on the Novel by Sapphire)
  3. Vera Farmiga (Up in the Air)
  4. Anna Kendrick (Up in the Air)
  5. Julianne More (A Single Man)
The Winner : Mo'nique (Precious : Based on the Novel by Sapphire)

Best Director - Motion Picture
  1. Kathryn Bigelow (The Hurt Locker)
  2. Clint Eastwood (Invictus)
  3. James Cameron (Avatar)
  4. Quentin Tarantino (Inglorious Basterds)
  5. Jason Reitman (Up in the Air)
The Winner : James Cameron

Best Screenplay - Motion Picture
  1. Mark Boal (The Hurt Locker)
  2. Quentin Tarantino (Inglorious Basterds)
  3. Jason Reitman & Sheldon Turner (Up in the Air)
  4. Neil Blomkamp & Terri Tatchell (District 9)
  5. Nancy Meyers (Its Complicated)
The Winner : Jason Reitman & Sheldon Turner (Up in the Air)

Best Original Song - Motion Picture
  1. "The Weary Kind" - T-Bone Burnett & Ryan Bingham (Crazy Heart)
  2. "I See You" - James Horner, Simon Franglen & Kuk Harell (Avatar)
  3. "Winter" - U2 (Brothers)
  4. "(I Want To) Come Home" - Paul McCartney (Everybody's Fine)
  5. "Cinema Italiano" - Maury Yetson (Nine)
The Winner : "The Weary Kind" - T-Bone Burnett & Ryan Bingham (Crazy Heart)

Best Original Score - Motion Picture
  1. Up (Michael Giacchino)
  2. The Informant! (Marvin Hamlisch)
  3. Avatar (James Horner)
  4. A Single Man (Abel Korzeniowski)
  5. Where the Things Wild Are (Carter Burwell & Karen Orzolek)
The Winner : Up (Michael Giacchino)

Best Animated Film
  1. Fantastic Mr. Fox
  2. Coraline
  3. The Princess and The Frog
  4. Up
  5. Cloudy with a Chance of Meatballs
The Winner : Up

Best Foreign Language Film
  1. Das weisse Band - Eine deutsche Kindergeschichte
  2. Los abrazos rotos
  3. Baarìa
  4. La nana
  5. Un prophète
The Winner : Das weisse Band - Eine deutsche Kindergeschichte

Best Television Series - Drama

  1. Mad Men
  2. Big Love
  3. Dexter
  4. House M.D.
  5. True Blood

The Winner : Mad Men

Best Television Series - Musical or Comedy

  1. "Glee"
  2. "Entourage"
  3. "Modern Family"
  4. "The Office"
  5. "30 Rock"

The Winner : Glee

Best Mini-Series or Motion Picture Made for Television

  1. Grey Gardens (TV)
  2. Georgia O'Keeffe (TV)
  3. Into the Storm (TV)
  4. "Little Dorrit"
  5. Taking Chance (TV)

The Winner : Grey Gardens (TV)

Best Performance by an Actor in a Mini-Series or a Motion Picture Made for Television

  1. Kevin Bacon (Taking Chance)
  2. Kenneth Branagh ("Wallander")
  3. Chiwetel Ejiofor (Endgame)
  4. Brendan Gleeson (Into the Storm)
  5. Jeremy Irons (Georgia O'Keeffe)

The Winner : Kevin Bacon (Taking Chance)

Best Performance by an Actress in a Mini-Series or a Motion Picture Made for Television


  1. Drew Barrymore(Grey Gardens)
  2. Joan Allen (Georgia O'Keeffe)
  3. Jessica Lange (Grey Gardens)
  4. Anna Paquin (The Courageous Heart of Irena Sendler)
  5. Sigourney Weaver (Prayers for Bobby)

The Winner : Drew Barrymore(Grey Gardens)

Best Performance by an Actor in a Television Series - Musical or Comedy

  1. Alec Baldwin ("30 Rock")
  2. Steve Carell ("The Office")
  3. David Duchovny (Californication")
  4. Thomas Jane ("Hung")
  5. Matthew Morrison ("Glee")

The Winner : Alec Baldwin ("30 Rock")

Best Performance by an Actress in a Television Series - Musical or Comedy

  1. Toni Collette ("United States of Tara")
  2. Courteney Cox ("Cougar Town")
  3. Edie Falco ("Nurse Jackie")
  4. Tina Fey ("30 Rock")
  5. Lea Michele ("Glee")

The Winner : Toni Collette ("United States of Tara")

Best Performance by an Actor in a Television Series - Drama


  1. Michael C. Hall ("Dexter")
  2. Simon Baker ("The Mentalist")
  3. Jon Hamm ("Mad Men")
  4. Hugh Laurie ("House M.D.")
  5. Bill Paxton ("Big Love")

The Winner : Michael C. Hall ("Dexter")

Best Performance by an Actress in a Television Series - Drama

  1. Julianna Margulies ("The Good Wife")
  2. Glenn Close ("Damages")
  3. January Jones ("Mad Men")
  4. Anna Paquin ("True Blood")
  5. Kyra Sedgwick ("The Closer")

The Winner : Julianna Margulies ("The Good Wife")

Best Performance by an Actor in a Supporting Role in a Series, Mini-Series or Motion Picture Made for Television
  1. John Lithgow ("Dexter")
  2. Michael Emerson ("Lost")
  3. Neil Patrick Harris ("How I Met Your Mother")
  4. William Hurt ("Damages")
  5. Jeremy Piven ("Entourage")

The Winner : John Lithgow ("Dexter")

Best Performance by an Actress in a Supporting Role in a Series, Mini-Series or Motion Picture Made for Television

  1. Chloë Sevigny ("Big Love")
  2. Jane Adams ("Hung")
  3. Rose Byrne ("Damages")
  4. Jane Lynch ("Glee")
  5. Janet McTeer (Into the Storm)

The Winner : Chloë Sevigny ("Big Love")

Beberapa foto ketika acara Golden Globe :












Minggu, 17 Januari 2010

Paranormal Activity

Siapkan Mental Anda....


Sutradara : Oren Pelli
Pemain : Micah Sloat, Katie Featherston
Tagline :
What Happens When You Sleep?


Dengan Konsep yang sama seperti dalam film The Blair Witch Project, Film ini pun mengalami kesuksesan yang sama. Dengan formula yang sama, Oren Pelli menghadirkan kengerian ala baru. Jika anda benar - benar menghayati film ini mungkin anda akan merasa bahwa apa yang dipaparkan film itu benar - benar nyata. Padahal itu hanyalah sebuah fiksi belaka, Micah yang mati pun ternyata ada proyek film di tahun ini, sama halnya dengan Katie yang di film ini di penjara karena membunuh, dia pun mempunyai proyek di tahun ini.

Sayangnya, Oren Pelli kurang lihai seperti Daniel Myrick dan Eduardo Sanchez dalam menggarap film semi dokumenter The Blair Witch Project. Dalam TBWP, rentang waktu pendokumentasian tidak begitu membuang - buang waktu, dan masih terlihat bahwa itu memang benar - benar di dokumentasikan. Sedangkan Oren Pelli, dalam film ini justru terlalu menghambur - hamburkan waktu, bayangkan dua jam film ini berputar, dan membuat emosi penonton film ini langsung turun.

Untungnya kekurangan itu bisa ditutupi dengan penampilan Micah dan Katie. Dimana mereka berdua bermain sangat natural sehingga seakan - akan memang sedang membuat dokumenter. Kita pun pasti akan larut dalam kegilaan yang di tampilkan oleh Katie.

Saran saya dalam menonton film ini adalah siapkan mental anda, mental disini adalah mental menghadapi kengerian yang ditampilkan di film ini, dan mental untuk melihat rutinitas yang membosankan dari kedua aktor itu.

Overal Rating : 7 / 10

Trivia :
- Ending aslinya sudah dirubah atas dasar saran dari Steven Spielberg
- Rumah yang menjadi setting film ini merupakan rumah milik sang sutradara, Oren Pelli.
- Aktor - aktornya tidak di beri skrip, mereka hanya di beri kata kunci dialog, dan terserah mereka mau membawakannya bagaimana asal sesuai kata kunci.

Memorable Quotation :
"You cannot run from this- it will follow you. It may lay dormant for years. Something may trigger it to become more active and it may over time reach out to communicate with you." - The Physic

Charlie Bartlet

Mengupas Sosok Remaja Mencari Jalan Hidupnya


Sutradara : Jon Poll
Pemain : Anton Yelchin, Robert Downey Jr, Hope Davis, Kate Dennings
Tag Line : When Charlie Bartlett listens everyone talks.


Awalnya saya tidak tertarik untuk menonton film ini. Tapi semenjak saya tahu Anton Yelchin menjadi aktor utama di film ini saya pun mencoba menonton film ini. Kenapa? Semenjak saya menonton akting dia di film Star Trek sebagai Chekov, saya pun penasaran seperti apakah peran dia sebelum bermain di film Star Trek. Walaupun di film ini ada nama besar, Robert Downey Jr.

Sebuah film arahan Jon Poll ini merupakan sebuah drama psikologi yang cocok untuk remaja yang mencoba mengetahui jalan hidupnya. Film ini memang banyak sekali pesan yang terkandung yang begitu menyindir tentang gaya hidup anak muda sekarang ini. Kita tahu bahwa ambisi yang selalu ada pada diri remaja adalah eksistensi, dan bagaimana cara mendapatnya, apapun asal eksistensi dia diperhatikan.

Anton, ternyata sangat pas sekali dalam memainkan peran itu, sebagai remaja yang membutuhkan eksistensi. Juga adegan ketika dia mabuk karena ritalin patut dipuji, karena akting itu begitu natural dan saya pun terbahak - bahak melihat kekonyolan Anton. Juga ketika Anton di hadapkan peran dari remaja berpikiran anak kecil dan berubah menjadi remaja berpikiran dewasa, kita akan merasakannya di ending filmnya.

Berbicara Robert Downey Jr. Mungkin sudah kodrat dia untuk memerankan orang yang putus asa dan tak ada harapan. Sebagai kepala sekolah yang tidak pernah di anggap oleh muridnya bahkan putrinya sekalipun. Dia dengan lihai memerankan itu. Garis muka dan emosi yang dikeluarkan pasti akan membuat kalian simpati dengan dia.

Mungkin karena selama ini Jon Poll lebih sering menjadi editor di beberapa film, menjadikan film ini pas dengan temponya. Yang saya maksud adalah, Jon dengan lihainya mengedit film ini dengan rapi sehingga tidak begitu terlihat monoton dan akan terasa enak untuk di ikuti film ini. Endingnya pun bagi saya sudah cukup, jika di tambah adegan lagi, akan merusak seni film itu dari awal.

Overal Rating : 7 / 10

Trivia :
- Lagu yang dinyanyikan Charlie Bartlet dengan Pianonya, "If You Want to Sing Out, Sing Out."milik Cat Stevens yang uniknya juga di pakai dalam film Harold and Maude (1971) film yang juga memakai tema anak orang kaya yang bermasalah.

Memorable Quotation:
"Well duh dude, this place sucks. But I just worry that one day we're gonna look back at high school and wish we'd done something different." - Charlie Bartlet

Jumat, 15 Januari 2010

(500) Days of Summer

Saat nya melihat drama cinta dari perspektif lain


Sutradara : Marc Webber
Pemain : Joseph Gordon-Levitt, Zooey Deschannel
Tagline : This is not a love story. This is a story about love.

Hal yang menarik perhatian pertama kali ketika saya mengetahui akan film ini adalah Zooey Deschannel, ya saya adalah penggemar berat dia, semenjak dia bermain di film Yes man dan The New Guy. Pertama kali saya merasa film ini mungkin seperti film - film drama cinta biasanya. Sudah ketebak tokoh utama (baik itu cewek) akan mengencani orang yang dicintainya di ending film tersebut. Dan saya terbahak - bahak ketika mengetahui bahwa film ini tidak menganut hukum itu.

Hal yang menarik juga adalah Tagline filmnya, "This is not a love story. This is a story about love." lalu cerita apa yang mau dibawakan oleh Scott Neustadter dan Michael H. Webber selaku penulis naskah film ini. Itu juga yang membuat saya penasaran. Sang Sutradara pun ternyata dulunya adalah sutradara dari video klip band Green Day berjudul Waiting. Dan film ini adalah debut nya di film panjang setelah sebelumnya dia hanya membuat film pendek berjudul Seascape. Film ini adalah film Indie.

Untuk membahas cerita, film ini menyuguhkan alur yang unik, dari judul 500 hari, tapi tidak mengikuti harinya, melainkan melompat - lompat, film pun dimulai di hari 435, lalu tiba - tiba mundur ke hari 1, lalu maju lagi, dan seterusnya, hingga membuat saya agak kesal juga sama film ini, karena pas masih menikmati adegan kebahagiaan tiba - tiba di lompat dan disuguhi adegan sedih. Paling menarik adalah penempatan endingnya, yang tidak terduga dimana Tom Hansen menemui Autumn, lalu gambar yang biasanya di tampilkan musim panas berubah menjadi musim gugur.

Joseph Gordon-Levitt di film ini bagus sekali penampilannya, dia begitu menghayati perannya sebagai seorang pria yang tengah depresi karena ditinggal oleh si summer (Zooey Deschannel) dan juga emosi dia ketika summer tidak memberikan jawaban pasti mengenai status hubungan dia. Levitt pun juga bisa dengan pintarnya mengubah dari seorang depressi menjadi orang biasa yang sepertinya tidak pernah mengalami masalah berat. Bahkan aku pun larut dengan penampilan dia dan dalam hati memaki maki summer sebagai cewek yang tidak bertanggung jawab. Pantas jika dia di nominasikan sebagai Best Performance by an Actor in a Motion Picture - Musical or Comedy di Golden Globe Awards

Belum lagi jika menilik performa Zooey Deschannel sebagai cewek yang cuek, menyebalkan dan tak punya perasaan. Jujur, ketika dia bermain di film ini saya sampai benci dengan dia. Akting dia begitu natural dan tidak dibuat - buat. Seakan - akan memang sifat asli dia di kehidupan nyata ya seperti itu.

Dalam film ini jujur saya belum menemui kekurangan dari film ini, walaupun saya merasa ada hal yang kurang, cuma saya belum menemukan itu. Setidaknya film ini memang menyuguhkan hal yang menarik hingga membuat anda akan menikmati film ini sampai selesai dan akan terbahak - bahak ketika sampai ending.

Overal Rating : 8 /10

Trivia :
- Awalnya pihak studio menolak dengan adanya dokumentari tentang cinta, tapi setelah di putar untuk pertama kalinya, penonton menyukainya dan pihak studio menarik tuntutannya

Memorable Quotation :
"Look, I know you think she was the one, but I don't. Now, I think you're just remembering the good stuff. Next time you look back, I, uh, I really think you should look again." - Rachel Hansen

Kamis, 14 Januari 2010

Inglorious Basterds (2009)

Nuansa Film Nazi baru ala Tarantino




Sutradara : Quentin Tarantino
Pemain : Brad Pitt, Ellie Roth, Christoph Waltz, Melanie Laurent, Dianne Kruger, Martin Wuttke, Mike Myers
Tagline : Once upon a time in Nazi occupied France....


Sebetulnya ketika sebelum menonton film ini, aku menaruh harapan yang sangat besar karena memang saya penggemar berat film - film garapan Quentin Tarantino, dari Reservoir Dogs, Pulp Fiction, Jackie Brown, Four Room, Kill Bill 1 & 2, Death Proof, hampir tidak ada yang mengecewakan, dan saya sempat kaget ketika tahu Quentin mengeluarkan mainan baru dia yang bernama Inglorious Basterds. Jika menilik dari film - film sebelumnya, Quentin belum pernah yang namanya menyentuh genre ini, genre perang. Biasanya film garapan Quentin lebih condong ke dunia gangster dan psikopat yang sangat gila dan lebih cenderung menganut paham film silat jaman dulu.

Lalu apakah film ini mengecewakan kah? baguskah? Jawaban saya satu, luar biasa! Bahkan tidak menyangka seorang Quentin pun bisa membuat film perang yang sama sekali tidak menggunakan formula yang biasa dia pakai di film sebelumnya. Bahkan film ini pun benar - benar bukan seperti film perang biasanya. Jangan berharap akan adanya baku tembak ala Saving Private Ryan, Band of Brothers dan film perang lainnya.

Film ini lebih menitik beratkan ke dialog yang cerdas walau masih ada kekerasan dan darah seperti di film nya Quentin sebelumnya. Dan hebatnya di film ini anda benar - benar akan merasakan suasana jerman sekali, para prajurit jerman memang benar - benar orang jerman yang berbahasa jerman (beda dengan film hollywood lainnya, dengan setting di eropa masih menggunakan bahasa amerika ^_^) itu salah satu nilai plus dari film ini, kedua, pemilihan aktor nya juga pas, siapapun akan mendukung statemen saya bahwa Christoph Waltz memang pas sekali menjadi Col. Hans Landa seorang kolonel jahat dan dingin. Lalu juga Martin Wuttke secara tak terduga cocok sekali menjadi orang terkejam bernama Adolf Hittler, belum lagi Brad Pitt yang menjadi Lt. Aldo Raine, pemimpin pasukan basterds, aksen amerika yang bercampur dengan aksen jerman juga ketika dia menjadi orang itali.

Berbicara secara Dialog, memang diakui film ini sarat dengan dialog yang renyah dan membuat anda tidak jenuh mengikuti alur film ini, seperti ketika adegan ketika Sgt Stiglitz bersama Lt. Archie Hicox menyelusup di basement yang menjadi tempat bar dimana di tempat itu 4 pasukan jerman tengah berpesta. sampai akhirnya Sgt Stiglitz bertemu Bridgette Von Hammersmark, seorang aktris yang menyamar, ketika mereka sedang membicarakan hasil intaian Hammersmark terjadi kekacauan hingga seorang kapten nazi menyeruak dan di sinilah adegan dialog cerdas itu terjadi, bahkan akan sangat terasa atmosfir yang terjadi saat itu. Inilah kehebatan sang Quentin Tarantino.

Penggunaan angle kameranya juga pas, penggunaan angle ini hampir sama ketika Quentin menggarap film Pulp Fiction, banyak sekali kemiripannya, dan itulah yang menjadikan cinematografi film ini juga bagus.

Mary Ramoz sebagai music supervisor juga dipuji buat saya, karena dia berhasil memadukan antara bahasa visual dan bahasa musik, dalam hal ini score musiknya pas sekali dengan atmosfir yang di tampilkan di film.

tak ada gading yang tak retak, film ini pun juga memiliki kelemahan, dimana kelemahan itu adalah ending yang terasa sangat absurd dan datar, entah karena Quentin sudah bingung bagaimana menyelesaikan film nya, atau memang sengaja menjatuhkan ekspetasi penontonnya, karena ketika hampir mendekati ending, semua terasa sangat absurd dan jatuh sekali, kharisma Landa sebagai kolonel jahat tiba - tiba berubah seperti orang bloon yang pikirannya rendah sekali. Dan juga seorang Hittler kenapa bisa dengan mudahnya mati. Padahal namanya orang penting seharusnya jika sedang pergi - pergi penjagaan gedung itu pastilah sangat ketat. sedangkan Gedung bioskop tempat Hittler menonton tidak ada penjagaan.

Ya setidaknya, bagi anda penggemar film Quentin Tarantino, disarankan untuk menonton film ini, karena memang film ini akan memuaskan dahaga para penggemar Quentin, sedangkan bagi pecinta film perang jangan terlalu berharap ketika menonton film ini.

Overal Rating : 8.5

Trivia :
- Quentin Tarantino sudah menyiapkan film ini dari tahun 1994 atau setelah pembuatan Pulp Fiction

Memorable Quotation :
"My name is Shosanna Dreyfus and THIS is the face... of Jewish vengeance!" - Shosanna Dreyfus